Robot pertama yang menjadi pameran film



Seorang sutradara film asal Jepang membuat film robot. Namun, ini bukan kisah pertarungan antar robot yang dibuat dengan efek visual seperti Transformers-- melainkan menjadikan robot sungguhan sebagai pemeran dalam filmnya.
Dikutip dari Daily Mail, 2 November 2015, film berjudul 'Sayonara' memiliki latar belakang kehidupan pasca bencana nuklir di Jepang. Sebuah robot bernama Geminoid F, didesain dengan wujud dan gerak-gerik layaknya seorang manusia-- dengan kulit karet dan wajah rupa seorang wanita. Namun, sepanjang film ia digerakkan dengan roda.
Geminoid F atau Leona dalam film tersebut dianggap layaknya seorang 'aktris' oleh sang sutradara. Koji Fukada bahkan mencantumkan nama android cantik itu dalam daftar pemeran dalam kredit akhir film.

Film dengan karakter dan berkisah tentang robot sudah tak terhitung jumlahnya. Namun di balik layar, para robot selalu diciptakan dengan efek visual atau dimainkan oleh aktor manusia-- menjadikan  Geminoid F sebagai robot pemeran wanita pertama dalam dunia seni peran.
Geminoid F dibuat oleh Hiroshi Ishiguro, desainer robot Universitas Osaka, Jepang-- dengan harga 144,2 juta yen (Rp 16,8 miliar). Namun android pemeran Leona dibuat seharga 13,7 juta yen (Rp 1,56 miliar), dengan ini Ishiguro berharap mendekatkan teknologi dengan aliran mainstream.

Untuk sekarang ini Geminoid F hanya bisa tersenyum, mengerutkan dahi, dan menggerakan mulut, berbicara dan bernyanyi, serta memainkan rekaman, dan meniru suara manusia lain-- dilengkapi dengan motor penggerak bertenaga tekanan udara, membuatnya mampu meniru ekspresi wajah manusia. Dalam film, si robot dikendalikan dari kejauhan dengan laptop.
Profesor Ishiguro sebelumnya pernah mendesain sejumlah robot yang serupa dengan manusia-- ia bahkan membuat dirinya dalam bentuk robot. Ia menyatakan bahwa suatu hari nanti robot akan sulit dibandingkan dengan manusia.
Film yang akan ditayangknan di Tokyo International Film Festival, menceritakan sang robot yang tetap loyal kepada pemiliknya-- diperankan oleh Bryerly Long, ketika pemerintah melakukan evakuasi besar-besaran pasca bencana nuklir.
Fukada mengungkapkan bekerja dengan robot lebih mudah dari pada mengarahkan manusia, namun sambil tertawa ia mengatakan harus berhati-hati untuk tidak merusak robot-- karena biaya perbaikannya bisa mencapai 10 juta yen (Rp. 1,13 milyar).
"Para android tidak mengeluh, tidak lapar, dan tidak harus tidur," ungkapnya di kantor festival film.
Sayonara akan dirilis di Jepang pada 21 November. Namun, belum ada kabar mengenai penayangan film di luar Jepang. (Ikr/Rcy)
Sumber: Liputan6.com

0 Response to "Robot pertama yang menjadi pameran film"

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.